REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Ribuan warga Palestina terancam mati kelaparan. Mereka adalah para tahanan yang diciduk militer Israel. Ribuan tahanan tersebut melakukan aksi mogok makan atas kematian Arafat Jaradat.
Otoritas Penjara Israel mengatakan, sekira 4.500 tahanan Palestina meminta pertanggung jawaban militer zionis atas tewasnya pemuda 30 tahun itu.
Jaradat di ciduk Badan Intelijen Domestik Israel, Shin Bet pekan lalu. Shin Bet menyeret Jaradat ke Penjara Israel Megido saat Senin (18/2) lalu. Dia dituduh ikut-ikutan dalam aksi demonstrasi pembebasan wilayah okupasi Israel di Tepi Barat.
Jaradat ditemukan tak bernyawa saat Sabtu (23/2) lalu. Otoritas Keamanan Penjara mengatakan Jaradat tewas lantaran penyakit jantung.
Pejabat Shin Bet mengatakan kepada Ma'an News Agency kondisi Jaradat saat ditangkap memang mengalami kondisi tidak sehat. Kata pejabat itu, Jaradat menderita penyakit nyeri punggung.
''Termasuk ada cidera di bagian kaki terkena peluru karet dan gas air mata,''kata pejabat itu, seperti dilansir Ma'an News Agency, Ahad (24/2).
Aksi solidaritas para tahanan Palestina untuk Jaradat kali ini adalah terbesar pascapengakuan negara itu di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) 2012 lalu. Para tahanan mengamuk di sel-sel tahanan saat mendengar kematian Jaradat. Para tahanan menyatakan mogok sejak Ahad (24/2).