Senin 25 Feb 2013 07:36 WIB

Fotografer Prancis Tewas di Suriah

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Salah satu anggota pasukan FSA menembakkan senjata ke udara sambil memegang bendera Suriah.
Foto: Reuters
Salah satu anggota pasukan FSA menembakkan senjata ke udara sambil memegang bendera Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang fotografer lepas asal Perancis tewas setelah menderita luka-luka pada aksi penembakan di Suriah, Senin (25/2) waktu setempat. Olivier Voisin menghembuskan napas terakhir akibat luka yang ia derita di bagian kepala dan tangan.

"Kami mengonfirmasi kematiannya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, seperti dilansir laman AP, Senin (25/2).

Sebuah bom meledak di wilayah Idlib di utara Suriah, Kamis (21/2). Voisin yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian terkena ledakan dan menderita luka akibat serpihan bom di bagian kepala dan tangannya. Ia segera dioperasi di sebuah rumah sakit di Antakya, Turki, Jumat (22/2).

Surat terakhir Viosin yang ditujukan kepada teman sekaligus korenponden asingnya Mimosa Martin telah dipublikasikan di laman Facebook miliknya. Dalam surat tersebut ia menceritakan detail pengalamannya di Suriah.

France 24 melaporkan Voisin telah memberikan AFP lusinan foto dari Aleppo pada Januari lalu. Beberapa fotonya di Suriah dipamerkan di laman Facebook dan website miliknya. Ia juga mengambil gambar beberapa peristiwa penting di Libya, Somalia, Brasil, Haiti, Kenya, dan Amerika Serikat.

Suriah merupakan negara paling mematikan di dunia untuk jurnalis. Setidaknya 28 pewarta tewas di negara tersebut di sepanjang 2012, sementara sisanya ditahan. 

Besarnya risiko yang harus ditanggung membuat redaksi koran enggan mengirimkan jurnalisnya ke Suriah. Mereka menganggap tugas di Suriah sebagai "operasi yang terlalu berbahaya".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement