REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN — Pemimpin Badan Oposisi Suriah Moaz Khatib akhirnya bersedia menghadiri konferensi internasional di Roma setelah sebelumnya mengancam boikot atas kehadiran Sekretaris Negara Amerika Serikat John Kerry.
Juru bicara pihak oposisi Walid al-Bunni menyatakan keputusan organisasinya untuk mengirim delegasinya setelah al-Khatib mendengar masukan diplomat-diplomat Barat. Mereka menginformasikan jika konferensi ini berbeda dari pertemuan sebelumnya.
Pihak oposisi pun akan mendapatkan komitmen jelas dari pertemuan tersebut. “Kita akan datang dan melihat janji-janji yang berbeda,” ujar al-Bunni pada Reuters, Selasa (26/2).
Usai bertemu al-Khatib, pendekatan Kerry pada pemimpin Suriah sekaligus meyakinkan pihak Kairo. Serta membuat para negara donor dari AS dan Uni Eropa melihat keseriusan konferensi tadi. "Kita telah memperhitungkan oposisi Suriah hanya berada di pusaran angin. Kita pastikan dukungan kita jika mereka datang. Kesempatan bagi mereka untuk mengemukakan pendapat mereka dalam proses ini,” ujar Kerry di London seusai bertemu PM Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.
Upaya diplomasi juga diupayakan Wakil Presiden Joe Biden yang menelpon langsung Khatib. Biden memuji sang pemimpin dan para anggota oposisi atas keberanian sikap mereka. Dia juga menegaskan komitmen Presiden AS Barack Obama pasca pemerintahan Assad bakal melindungi setiap hak-hak rakyat Suriah.
Hague juga sempat berkomentar jika serangan senjata misil ke kota Aleppo tidak bisa diterima. “Dalam kondisi kacau seperti itu, kebijakan kita pun bakal berubah-ubah dalam hitungan waktu sepekan. Maka, kita saat ini memastikan diri untuk mendukung oposisi Suriah,” tegas Hague.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem usai pertemuan di Moskow, Rusia memastikan, rezim Assad juga bersedia memberi kesempatan oposisi untuk berdiskusi bersama. Di sisi lain, juru bicara kepresidenan AS Patrick Ventrell menilai sikap Moallem ini sebagai sinyal positif adanya tawaran damai. “Saya tidak tahu motivasinya. Daripada hanya mengeluarkan pernyataan, lebih baik mereka membuktikannya dengan aksi melindungi rakyatnya sendiri,” terang Ventrell.