Selasa 26 Feb 2013 20:14 WIB

Arab Saudi Pasok Senjata Oposisi Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dalam sebuah laporan terbaru, Arab Saudi dinyatakan telah memasok senjata berat dan kargo infantri untuk oposisi Suriah yang didukung asing.

Mengutip dari sumber otoritas AS dan negara barat yang tidak disebutkan namanya, surat kabar The New York Times melaporkan senjata mulai diterima pihak oposisi pada Desember lewat kapal melalui Yordania. Otoritas negara barat mengatakan ribuan senapan dan ratusan senapan mesin serta amunisi yang jumlahnya tidak diketahui telah dikirim ke Suriah.

Otoritas AS mendeskripsikan pengiriman tersebut untuk melengkapi logistik pihak oposisi Suriah. Pejabat AS mengatakan Saudi telah membeli senjata berat dari Kroasia. "Saya tetap yakin kami tidak dekat dengan titik kritis, " ungkap pejabat tersebut dilansir PressTV, Selasa (26/2).

Laporan tersebut menegaskan negara-negara Arab Teluk Persia mengirim peralatan militer dan bantuan lain untuk oposisi yang melawan pemerintah Suriah selama lebih dari satu tahun. Namun, skala pengiriman baru-baru ini leboh besar dari pasokan senjata sebelumnya.

Otoritas tersebut mengatakan senjata yang diangkut dengan pesawat telah dikirim dari Kroasia sejak Desember. Hal itu terjadi ketika banyak senjata asal Yugoslavia mulai nampak dari video yang diunggah oposisi ke Youtube.

Senjata berat tersebut termasuk buatan Yugoslavia, senapan serpu, peluncur granat, senapan mesin, mortir, dan roket. Senjata itu digunakan untuk melawan tank dan kendaraan lapis baja.

Amerika Serikat dan sekutu baratnya, serta Turki, Arab Saudi, dan Qatar ingin mengakhiri krisis Suriah. Namun, pada saat yang sama mereka terus mempersenjatai dan mendanai oposisi. Pada Ahad lalu, Inggris dan AS berjanji memberikan bantuan lebih kepada kelompok bersenjata di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement