REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kelompok bersenjata Boko Haram mengancam akan membunuh tujuh sandera yang mereka culik pekan lalu di perbatasan Kamerun-Nigeria. Kelompok ini menuntut pemerintahan di Younde dan Abuja membebaskan sebagian kelompok mereka yang dipenjara.
Satu video tersiar melalui laman Youtube menampilkan kawanan penculik beserta enam orang tawanan. Reuters melansir video tersebut tersiar saat Senin (25/2). Video berdurasi hampir tiga menit yang dalam tayangan terlihat tawanan terdiri atas tiga orang dewasa. Satu di antaranya adalah perempuan, sedangkan empat lainnya adalah anak di bawah umur.
Para tawanan dikelilingi tiga pria bersenjata laras panjang lengkap dengan peluru tajam. Para penculik menggunakan seragam militer bercorak loreng dengan warna dasar kecoklatan. Kelompok tersebut menggunakan penutup wajah. ''Mereka ingin kebebasan saudara-saudara mereka yang dipenjara di Kamerun dan Nigeria,'' sambung tawanan berkacamata.
New York Times mengatakan, para tawanan sudah teridentifikasi sebagai keluarga Tanguy Moulin Fournier dan berasal dari Paris. Pemerintahan di Paris mengakui keaslian video tuntutan tersebut. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengecam aksi penculikan itu. Kata dia tayangan tersebut adalah aksi kekejaman tanpa batas dan tidak berprikemanusian.
''Semua pelayanan negara akan membebaskan sandera,'' ujar Fabius seperti dikutip CNN News, Selasa (26/2). Pemerintahannya meyakini kelompok Boko haram adalah komplotan bersenjata dan bagian dari jaringan terorisme internasional.
Tujuh warga Prancis diculik kelompok Boko Haram saat Selasa (19/2). Kelompok tersebut menyeret korbannya di wilayah Sabongari, tepatnya di kawasan wisata Waza Natinal Park dan Danau Chad. Kawasan tersebut adalah tempat wisata dan berada di perbatasan Kamerun-Nigeria.