Rabu 27 Feb 2013 07:14 WIB

Daging Keledai Berlabel Sapi Dijual di Afsel

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Daging sapi di supermarket   (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi di supermarket (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Setelah skandal daging kuda berlabel sapi di Eropa, Afrika Selatan juga tidak luput dari masalah perbedaan label dan bahan. Bedanya, daging keledai digunakan sebagai bahan produk berlabel daging sapi di Afrika Selatan (Afsel).

Keledai, kerbau air, dan kambing ditemukan dalam burger dan sosis di Afrika Selatan. Hasil itu merupakan temuan dari penelitian yang dipublikasikan Universitas Stellenbosch. Mereka menemukan 99 dari 139 sampel yang mengandung bahan daging tidak sesuai yang tertera dalam label.

Keledai dan gluten ditemukan dalam 28 persen produk, daging babi 37 persen, dan daging ayam 23 persen. Sebagian besar bahan itu ditemukan dalam sosis, daging cincang, dan isi burger.  "Penelitian menemukan bahan dari kedelai, keledai, kambing, kerbau hingga 68 persen dari 139 produk, materi bahan ini tidak diumumkan," ungkap laporan tersebut dilansir BBC.

Penelitian tersebut dilakukan tim ahli dari Departemen Ilmu Hewan, Makanan, dan Alergi Universitas Stellenbosch di Cape Town. "Itu tidak hanya melanggar aturan label, tapi juga ekonomi, agama, etika, dan kesehatan. " ungkap peneliti Louw Hoffman.

Bagi warga Muslim yang menjadi minoritas di Afsel, kandungan daging babi tersebut meresahkan. Produk yang dites tersebut dikumpulkan dari supermarket dan toko daging. Meski demikian, daging yang salah label tersebut dinilai tidak berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement