REPUBLIKA.CO.ID, GAO – Sebuah bom bunuh diri menewaskan enam pengendara sepeda di perbatasan utara Mali, kota Kidal, Selasa (26/2) malam. Si penyerang menarget pos keamanan yang dijaga tentara Tuareg pendukung Prancis.
"Serangan bom bunuh diri itu mengincar pos yang dijaga MNLA (National Movement for the Liberation of Azawad) di timur kota Kidal," ujar sumber resmi militer Pracis kepada AFP, Rabu (27/2).
Sumber AFP lainnya di rumah sakit Gao menerangkan, sedikitnya tujuh tewas termasuk pelaku bom bunuh diri. Sementara 11 lainnya terluka.
Bahan peledak yang digunakan sejenis dengan milik kelompok militer garis keras buruan militer Prancis. Kelompok garis keras lain di kawasan Mali, Gerakan Islam untuk Azawad (MIA) tenyata mengamini jika target utama pengebom misterius itu memborbardir pos-pos pemeriksaan di perbatasan.
"Pengebom bunuh diri yang melakukannya. Mereka berusaha melawan kita dan Prancis. Kini warga ketakutan di Kidal karena banyak bom di mobil-mobil. Mengerikan," ujar salah satu anggota Alqaidah berafiliasi dengan kelompok Ansar Dine, Alghabass Ag Intalla.
Kota Kidal berada sekitar 1.530 kilometer dari ibukota Mali, Bamako. Kedekatan geografis dengan pegunungan Ifoghas membuat kota ini menjadi perebutan wilayah strategis antarkelompok yang terlibat konflik.
Kelompok tak dikenal ini bergerilya dan melakukan serangan-serangan tak terduga pada tentara Prancis maupun pasukan propemerintah.