Rabu 27 Feb 2013 15:32 WIB

Warga Mali Dibayang-bayangi Bom Bunuh Diri

Rep: Indah Wulandari/ Red: Djibril Muhammad
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.
Foto: REUTERS
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.

REPUBLIKA.CO.ID, GAO – Sebuah bom bunuh diri menewaskan enam pengendara sepeda di perbatasan utara Mali, kota Kidal, Selasa (26/2) malam. Si penyerang menarget pos keamanan yang dijaga tentara Tuareg pendukung Prancis.

"Serangan bom bunuh diri itu mengincar pos yang dijaga MNLA (National Movement for the Liberation of Azawad) di timur kota Kidal," ujar sumber resmi militer Pracis kepada AFP, Rabu (27/2).

Sumber  AFP lainnya di rumah sakit Gao menerangkan, sedikitnya tujuh tewas termasuk pelaku bom bunuh diri. Sementara 11 lainnya terluka.

Bahan peledak yang digunakan sejenis dengan milik kelompok militer garis keras buruan militer Prancis. Kelompok garis keras lain di kawasan Mali, Gerakan Islam untuk Azawad (MIA) tenyata mengamini jika target utama pengebom misterius itu memborbardir pos-pos pemeriksaan di perbatasan.

"Pengebom bunuh diri  yang melakukannya. Mereka berusaha melawan kita dan Prancis. Kini warga ketakutan di Kidal karena banyak bom di mobil-mobil. Mengerikan," ujar salah satu anggota Alqaidah berafiliasi dengan kelompok Ansar Dine, Alghabass Ag Intalla.

Kota Kidal berada sekitar 1.530 kilometer dari ibukota Mali, Bamako. Kedekatan geografis dengan pegunungan Ifoghas membuat kota ini menjadi perebutan wilayah strategis antarkelompok yang terlibat konflik.

Kelompok tak dikenal ini bergerilya dan melakukan serangan-serangan tak terduga pada tentara Prancis maupun pasukan propemerintah.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement