Rabu 27 Feb 2013 18:10 WIB

Ratusan Ribu Umat Katolik Dengarkan Pidato Terakhir Paus

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Paus Benediktus dalam pidato terakhirnya, Ahad (24/2/2012) di Vatican City.
Foto: AP
Paus Benediktus dalam pidato terakhirnya, Ahad (24/2/2012) di Vatican City.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Sedikitnya 100 ribu umat Katolik berkumpul di Santo Petrus, Vatikan, untuk melihat dan mendengarkan pidato Paus Benediktus XVI untuk kali terakhir di hadapan umum.

Aljazirah mengatakan selain umat Katolik dari penjuru dunia, sekira 50 ribu undangan juga mulai berdatangan. Membludaknya manusia di halaman utama Vatikan membuat keamanan menyediakan 200 ribu metal detektor.

Pihak Keamanan juga menyebarkan puluhan penembak jitu di setiap titik tembak. Tentu dengan lokasi yang dirahasiakan. Sementara Dinas Kesehatan Gereja mendirikan puluhan klinik darurat bagi para peziarah di luar halaman.

Paus sempat menemui kerumunan umat Katolik yang sudah sejak lama menunggu. Halaman Santo Petrus mulai dibuka Selasa (26/2) sekira pukul 10.00 waktu setempat, atau Rabu (27/2) sore waktu Jakarta.

Paus tampak berdiri dalam sebuah mobil khusus dengan jubah putihnya. Lambaian perpisahan membuat beberapa umat Katolik histeris. Teriakan 'Benedetto' tidak surut berkumandang.

Berbagai poster bertuliskan dukungan dan doa untuk Paus juga terpampang. Foto Paus berukuran baliho juga berjejalan di atas kepala-kepala umat Katolik yang padat.

Permintaan untuk menyentuh tangan Pemimpin Tertinggi umat Katolik ini terjadi dipagar betis paling depan. Namun Paus tidak beranjak dari mobil yang berjalan pelan melalui lorong-lorong manusia. Pemilik nama asli Josep Ratzinger itu sempat meminta supir kendaraan mini itu berhenti.

Seorang peziarah menyodorkan anaknya yang masih balita. Umat Katolik itu bermaksud meminta Puas yang tahun ini menginjak 85 tahun ini memberikan restu atau doa kepada anaknya tersebut.

Paus memenuhi permintaan umatnya tersebut. Selanjutnya, sekira enam orang pengawal pribadinya kembali menggiring kendaraan Paus menuju podium untuk pidato akhir.

Banyak umat Katolik yang datang mengaku mendukung apapun keputusan Paus untuk mundur. Seorang bernama Jan Marie mengatakan, "Kami menyayanginya. Kami berkumpul untuk menyaksikan emosi ini," kata dia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement