REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, menuduh pemberontak Suriah menyerang kaum Syiah Lebanon yang tinggal di desa-desa Suriah dan membantah klaimnya kelompok Syiah itu telah ditargetkan gerilyawan melintasi perbatasan.
TentaraPembebasan Suriah pekan lalu mengancam untuk mengebom posisi kelompok gerilyawan Lebanon yang kuat itu setelah menuduhnya menembak dari Lembah Bekaa di Lebanon atas desa-desa yang berada di bawah kendali FSA di wilayah perbatasan Suriah Qusayr.
"Di wilayah ini, warga Lebanon sebagian besar Syiah, beberapa dari mereka anggota Hizbullah ... belum semua titik desa dikendalikan Sunni," kata Nasrallah dalam satu pidato yang disiarkan oleh kelompok TV Al-Manar, rabu (27/2).
"Apa yang terjadi adalah sebaliknya. Oposisi bersenjata yang melawan rezim Suriah Presiden Bashar al-Assad telah mengambil alih desa-desa yang dihuni Syiah Lebanon dalam beberapa bulan terakhir, mengejar mereka keluar, dan membakar beberapa rumah."
Dia mengatakan, mereka yang mengungsi telah melarikan diri ke wilayah Hermel Lebanon timur, sementara mereka yang tersisa di desa-desa "telah mengangkat senjata untuk membela diri dan melindungi properti mereka, yang merupakan hak mereka."
"Apa yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir ... adalah operasi militer besar dengan ratusan orang bersenjata mengusir warga keluar dari desa-desa," tambah pemimpin Hizbullah. Dia menyerukan "rekonsiliasi" di antara penduduk di kawasan itu.
Lebanon terpecah tajam atas konflik Suriah, yang telah meningkatkan ketegangan sektarian antara Hizbullah dan sekutunya yang mendukung rezim Bashar dan gerakan oposisi 14 Maret yang didukung Sunni mendukung pemberontak.
Pidato televisi Nasrallah juga muncul dirancang untuk memadamkan rumor tentang kesehatannya yang telah beredar di beberapa situs internet yang mengatakan ia menderita kanker dan dirawat di Iran.