REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemerintah Yordania, menyatakan dialog antara Pemerintah Suriah dan gerilyawan adalah satu-satunya cara menyelesaikan krisis di negeri itu dan memelihara persatuannya.
Pemerintah di Amman menyampaikan penolakannya atas campur tangan dari luar di negeri tersebut, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan Petra, Rabu (27/2), Menteri Negeri Urusan Media Yordania Samih Maaytah mengatakan, Yordania adalah salah satu korban krisis Suriah dan membayar harga mahal akibat krisis Suriah.
Menteri tersebut menegaskan Yordania tak mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Maaytah menyatakan jumlah warga Suriah yang mengungsi ke Yordania menimbulkan tekanan sangat berat atas ekonomi Yordania, dan mengatakan Yordania tak bisa melakukan tindakan lain kecuali membuka pintu buat pengungsi Suriah.
Namun pada saat yang sama, Yordania membayar harga mahal karena menampung pengungsi Suriah, yang jumlahnya terus bertambah, demikian laporan Xinhua.
Menteri itu menambahkan volume bantuan yang diberikan masyarakat internasional buat pengungsi Suriah di Yordania tak memenuhi kebutuhan mereka yang sesungguhnya dan tak mengurangi tekanan yang dihadapi Yordania. Menurut data resmi, ada lebih dari 420 ribu pengungsi Suriah di Yordania.