REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak masyarakat internasional agar mengeluarkan ancaman militer terhadap Iran. Langkah itu dinilainya tepat melihat pada sikap Iran yang ia tuding kerap membangkang. 

Netanyahu mengeluarkan pernyataan tersebut pada Rabu (27/2), selama pertemuan di Jerusalem dengan Menteri Urusan Luar Negeri Sri Lanka Prof. G.L. Peiris, yang sedang berkunjung.

"Kita memiliki masalah dengan Iran --yang terus membangkang terhadap masyarakat internasional dan tampaknya tidak berusaha mengakhiri program nuklir militernya," kata Netanyahu kepada Peiris.

"Saya kira tak ada cara lain yang akan membuat Iran mematuhi keinginan masyarakat internasional," ia menambahkan sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (28/2) siang.

Di lain pihak, kepala perunding nuklir Iran Saeed Jalili pada Rabu menyampaikan optimisme mengenai hasil dari pembicaraan nuklir dua hari antara negara P5+1 dan Iran yang baru saja berakhir di Almaty, Kazakhstan. Bagi dia sikap negara besar dunia mengenai masalah nuklir Iran "lebih realistis".

Masih pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry merujuk pembicaraan itu sebagai "bermanfaat", dan menambahkan jika Iran terlibat secara sungguh-sungguh dalam langkah pembangunan kepercayaan antara semua negara, Teheran dapat menuju kesepakatan jangka panjang, dan Amerika Serika "siap mengadakah pembicaraan bilateral dengan Iran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika