REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Chuck Hagel, akan mendasari kebijakan pertahanannya dengan memperbaharui kerja sama dengan negara-negara aliansi. Kata dia, dominasi militer negaranya sudah tidak lagi bisa menjadi jalan keluar.
''AS tidak bisa mendikte dunia. Kita harus melibatkan dunia dan negara aliansi lama dan baru (untuk bekerja sama),'' ucap Hagel setelah resmi berkantor di Markas Utama Departemen Pertahanan AS, Rabu (27/2), seperti dikutip Reuters, dan dilansir Huffington Post, Kamis (28/2).
Hagel baru saja memenangkan pertarungan politik di Capitol Hill, Selasa (26/2). Sebanyak 58 dari 100 kursi senat meloloskan bekas Senator Nebraska ini untuk memimpin kebijakan pertahanan dalam kabinet kedua Presiden Barack Obama. Banyak pernyataan optimisme yang diumbar olehnya menghadapi situasi global saat ini.
Saat pidato pertamanya di Pentagon, Rabu (27/2) Hagel mengakui kebijakan pertahanan AS mendatang harus berorientasi internasional. Hagel menegaskan agar AS berhati-hati dengan penggunaan militer yang berlebihan. Bekas prajurit perang Vietnam ini mengaku paham benar dengan dampak hal itu. ''Kita punya kekuatan. Tapi bagaimana kita harus menggunakannya,'' ujar dia.
Hingga sekarang, AS sedang berupaya akan menyisakan setengah pasukan dari 24 ribu lebih serdadu perangnya di Afganistan. ''Kami telah membuat beberapa kesalahan. Tapi kami tidak akan terus membuat kesalahan. Kami akan menjadi kekuatan yang baik, '' sambung dia, seperti dilansir News Internasional, Kamis (28/2).