REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri (PM) Irak, Nouri al-Maliki, memperingatkan perang Suriah dapat menyebar jika oposisi menang. '’Kemenangan untuk oposisi Suriah akan memicu perang sektarian di Suriah, dan akan menciptakan surga baru bagi Alqaidah yang akan mengguncang wilayah tersebut,’’ ujar Maliki, Rabu (27/2).
Komentar Maliki mencerminkan kekhawatiran peristiwa yang sama dapat terjadi di negara yang memiliki penganut Syiah. Sunni akan datang untuk mendominasi Suriah.
Dalam wawancara dengan Associated Press (AP), Maliki juga memperingatkan gejolak yang terjadi di Timur Tengah jika presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan. Dia menekankan, satu hal yang paling berbahaya adalah jika oposisi Suriah menang, ada perang sipil di Lebanon, perpecahan di Yordania, dan perang sektarian di Irak.
Untuk menyelesaikan konflik, dia menyerukan kepada negara-negara supaya menggunakan akal sehatnya dalam menghadapi Suriah. ‘’Jika dunia tidak setuju untuk mendukung solusi damai melalui dialog, maka saya tidak melihat cahaya di ujung terowongan (jalan keluar),’’ ujar Maliki.
Pemimpin Hizbullah Syekh Hassan Nasrallah juga memperingatkan terhadap persoalan sektarian di Lebanon berkaitan dengan perang di Suriah. ‘’Ada beberapa orang yang bekerja, dan mendorong negara itu ke arah perang saudara, agama, khususnya perselisihan Suni dengan Syiah,’’ kata Nasrallah pada TV Al-Manar seperti dikutip dari Al Jazirah, Kamis (28/2). Sekutu utama Assad adalah Syiah Iran dan kelompok Syiah Hizbullah di Lebanon.
Sementara itu, Kepala kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Valerie Amos mengatakan, tragedi kemanusiaan di Suriah telah terungkap. ‘’Kami sedang menonton sebuah tragedi kemanusiaan yang terungkap di depan mata kita,’’ kata Amos, Selasa (26/2) seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/2). Amos menekankan, PBB akan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk meyakinkan orang-orang bahwa PBB peduli dan tidak akan mengecewakan mereka.