Kamis 28 Feb 2013 17:01 WIB

Anak-Anak Iran Dibiasakan Berjilbab Sejak Dini

Rep: Agung Sasongko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bayi berjilbab - ilustrasi
Bayi berjilbab - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sejak kecil, anak-anak perempuan Iran dibiasakan orang tuanya untuk mengenakan jilbab. Langkah ini didukung penuh oleh Pemerintah Iran.

Gubernur Teheren Morteza Tamandon menilai langkah mengenalkan jilbab di kalangan Iran sangat penting. Itu merupakan bagian dari penanaman ajaran Islam sejak dini.

"Kami sangat menyarankan hal itu dilakukan pada masa taman kanak-kanak," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Kamis (28/2).

Menurut Tamandon, masyarakat Iran sulit untuk melihat jilbab dan kesucian ajaran Islam ada di masyarakat tanpa ada penerapan budaya yang tepat. Untuk itu, pihaknya berencana akan menegakan budaya itu dalam pengawasan polisi moral dan garda revolusi Iran. 

Secara terpisah, kantor kesejahteraan kota Qom telah menjalankan program pendidikan pakar penggunaan jilbab dikalangan anak-anak.

Nantinya, para pakar jilbab ini akan ditempatkan di seluruh taman kanak-kanak di Qom. Di provinsi Utara-Timur Iran telah menggelar pameran jilbab di 1.530 taman kanak-kanak.

"Kami melihat fenomena ini akan memberikan efek positif pada anak-anak. Apalagi metode yang digunakan menerapkan pendekatan budaya Islam," kata dia.

Baru-baru ini, tindakan tegas dilakukan polisi moral Iran terhadap mereka yang mengenakan jilbab tidak sesuai syariah. Mereka yang melanggar segera dijatuhi hukuman denda atau mendekam di penjara.

Kepala Polisi Moral Iran Ismael Ahmadi Moqadam menilai apa yang dilakukan merupakan wujud untuk perhatian pemerintah terhadap kehormatan perempuan. Namun, nada tidak setuju diungkapkan Direktur Pusat Studi Arab dan Iran, Alireza Nourizadeh. Menurutnya, sulit bagi perempuan untuk memahami itu.

"Metode itu hanya akan menunjukan rasa tidak hormat kepada perempuan. Kasarnya, perempuan Iran seolah dihakimi," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement