REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua puluh satu persen orang dewasa di Amerika Serikat yang menghisap rokok tembakau beralih ke rokok elektronik.
Angka ini naik sepuluh persen dari 2010. Kesimpulan itu didapat dari satu studi yang disiarkan US Centers for Disease Control and Preventionl (CDC), Kamis (28/2).
Secara keseluruhan, enam persen dari semua orang dewasa AS telah mencoba 'e-cigarette', kata studi tersebut sebagaimana diberitakan Xinhua, Jumat (1/3) pagi.
"Penggunaan 'e-cigarette' naik dengan cepat," kata Direktur CDC Tom Frieden di dalam satu pernyataan.
Menurutnya ada banyak yang tidak kita ketahui mengenai produk ini. "Termasuk apakah produk tersebut akan mengurangi atau meningkatkan penggunaan rokok tradisional," sebut dia.
Meskipun rokok elektronik tampaknya memiliki jauh lebih sedikit toksin yang terdapat pada asap dibandingkan dengan rokok tradisional, dampak 'e-cigarette' pada kesehatan jangka panjang harus dikaji lagi, demikian peringatan CDC.
"Penelitian diperlukan guna menilai bagaimana pemasaran rokok elektronik dapat berdampak pada tindakan memulai dan penggunaan rokok tradisional, terutama di kalangan generasi muda," imbuh Tom.