REPUBLIKA.CO.ID, Ketika sedang bekerja di basis tentara di Baghdad, tentara Amerika Serikat (AS), Bradley Manning, mengatakan ia terkesima dengan apa yang ditemukannya mengenai interaksi AS dengan negara lain.
“Semakin aku membacanya, semakin aku yakin informasi ini harus diungkap ke publik,” katanya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/3).
Kemudian ia mengunggah ratusan dokumen ke disket yang ia bawa saat dalam liburan Januari 2010 lalu. Setelah itu ia menelepon koran The Washington Post dan berbicara dengan seorang wartawan di sana, namun ia tidak ditanggapi serius. Ia juga meninggalkan pesan untuk editor di New York Times, namun pesannya tidak dibalas.
Akhirnya ia menemukan media untuk membuka informasi yang ia dapat. Pada Februari 2010, Manning mengungkapkan dokumen pertama yang ia dapat ke WikiLeaks.
Ia mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan niat forum tersebut yang ingin mengungkap rahasia militer AS. Forum dan penemu Wikileaks, Julian Assange, membuka dokumen tersebut ke publik.