Jumat 01 Mar 2013 10:35 WIB

Israel Tutup Jalan Warga Palestina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Pemerintah Israel telah menutup dengan hambatan militer di Dutan, dekat permukiman ilegal Dutan Mivo, sebelah barat daya Tepi Barat Kota Jenin. Israel juga menutup penyeberangan komersial.

Pemerintah Israel menutup penghalang setelah puluhan pemukim Yahudi dari Mabdutan, melakukan pembangunan di atas tanah Kota Jenin. Mereka membakar ban.

Tidak hanya itu, mereka menyerang kendaraan, seperti mobil, dan orang yang lewat di jalan raya Tulkarem yang menghubungkan dua perkampungan.

Rabu (27/2) pagi waktu setempat, Pemerintah Israel  masih menutup penyeberangan komersial Karm Abu Salem, sebelah timur Jalur Gaza, selama dua hari berturut-turut.

Sumber-sumber di Pemerintahan Palestina mengatakan,warga Palestina tidak dapat menyeberang karena masih ditutup. Mereka tidak bisa menyeberang meski hanya untuk barang, bantuan kemanusiaan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza yang diblokade. 

Sementara itu, Kepala Misi Uni Eropa (UE) di Yerusalem dan Ramallah yang mengunjungi Gaza, Rabu, menyerukan Israel untuk membuka penyeberangan barang dan orang.

“Ini untuk arus bantuan kemanusiaan, barang komersial, dan orang menuju atau dari Jalur Gaza,” ujar kepala misi UE seperti dikutip dari seperti dikutip dari qnaol.net, Kamis (28/2) malam.

Lebih dari 20 pejabat UE  mengunjungi Kerem Shalom dan proyek perumahan bagi pengungsi Palestina dekat Rafah. Para pejabat itu bertemu dengan perwakilan masyarakat sipil Palestina, dan dengan organisasi internasional.

“UE juga berkomitmen untuk memfasilitasi pembangunan sosial, ekonomi di Jalur Gaza, dan mendorong upaya rekonsiliasi sebagai elemen penting bagi kelangsungan hidup negara Palestina di masa depan,” kata kepala misi UE. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement