Sabtu 02 Mar 2013 09:46 WIB

Sanksi Iran Justru Rusak Stabilitas Timteng

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang analis mengatakan sanksi yang dipimpin AS terhadap Iran merusak stabilitas di seluruh kawasan Timur Tengah demi melayani kepentingan jangka panjang Barat.

"Sanksi-sanksi itu menciptakan ketidakstabilan ekonomi di Timur Tengah, "kata Rodney Shakespeare, profesor Ekonomi Binari di Universitas Trisakti.

Shakespeare mengatakan sanksi terhadap Iran hanya menciptakan pasar gelap, jaringan penyelundupan dan hasil sebenarnya justru menjauhkan Tehran dari dominasi Barat.

Sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh International Crisis Group (ICG) mengungkapkan bahwa rekayasa sanksi Barat terhadap Iran akan mempengaruhi stabilitas ekonomi regional selama bertahun-tahun dalam waktu yang akan datang.

Laporan tersebut menambahkan bahwa sanksi telah menjadi seperti jaring laba-laba, sehingga menjadi tenunan rumit yang akan sangat sulit untuk dilepas. Sanksi telah menciptakan pasar gelap dan jaringan penyelundupan yang menjadi bagian integral dari kawasan Timur Tengah.

Amerika Serikat, Israel dan beberapa sekutu mereka berulang kali menuduh Iran mengejar tujuan non-sipil dalam program energi nuklirnya. Dengan menggunakan tuduhan palsu tersebut, Washington dan Uni Eropa memberlakukan beberapa putaran sanksi sepihak terhadap Republik Islam.

Teheran membantah tuduhan itu. Sebagai penandatangan traktat non-proliferasi nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Selain itu, IAEA telah melakukan inspeksi ke berbagai fasilitas nuklir Iran tapi tidak pernah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa program nuklir sipil telah dialihkan ke arah tujuan militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement