Ahad 03 Mar 2013 08:42 WIB

Saudi Kembali Tangkap Pengunjuk Rasa Damai

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Ratusan pengunjuk rasa ditangkap pihak kepolisian Arab Saudi saat menggelar aksi unjuk rasa damai, Sabtu (2/3) kemarin di depan kantor Biro Investigasi di Buraida, Riyadh.

Pengunjuk rasa memrotes pihak Kerajaan Saudi yang menangkap rekan-rekan mereka tanpa alasan penahanan yang jelas.

Mereka yang ditangkap berjumlah 176 orang termasuk 15 orang diantaranya adalah perempuan. Mereka ditangkap karena menolak untuk membubarkan diri setelah sebelumnya dibubarkan petugas kepolisian, seperti dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA yang dikutip oleh AFP Sabtu (2/3).

Dalam beberapa pekan terakhir, sekelompok pengunjuk rasa dalam jumlah kecil hampir setiap hari melakukan unjuk rasa di depan Biro Investigasi di Buraida, Riyadh. Mereka umumnya adalah keluarga dari korban penangkapan pemerintah Saudi yang ditangkap tanpa alasan penangkapan yang jelas.

Saudi adalah negara kerajaan yang tidak pernah mengizinkan warganya untuk berdemonstrasi. Setiap demonstrasi digelar, biasanya selalu berakhir dengan penangkapan pengunjuk rasa.

Sebelumnya, sebanyak 50 orang lebih yang menggelar unjuk rasa (28/2) juga ditangkap kepolisian Saudi. Mereka umumnya terdiri dari wanita dan anak-anak.

Pihak kepolisian tak jarang mengeluarkan ancaman akan melakukan tindakan keras untuk membubarkan pengunjuk rasa. Pemerintah Saudi mengistilahkan pengunjuk rasa dengan nama 'kelompok sesat' seperti halnya penamaan kelompok Islam radikal yang merujuk pada Alqaidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement