Ahad 03 Mar 2013 10:56 WIB

Setiap Tahun 100 Juta Hiu Mati

Rep: Friska Yolanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Hiu
Hiu

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Meskipun menjadi pemburu paling ditakuti di lautan, sifat predator hiu masih kalah dari manusia. Sebuah studi menunjukkan setidaknya 100 juta hiu mati setiap tahun.

"Setidaknya satu dari 15 hiu mati di tangan nelayan setiap tahun," ujar peneliti dari Dalhousie University Boris Worm, dilansir dari laman NBC News, Ahad (3/3).

Berdasarkan data yang diperoleh setidaknya 100 juta hiu mati pada 2000 dan 97 juta mati pada 2010. Namun sayangnya tidak ada data yang pasti terkait perburuan hiu.

Hiu diburu nelayan karena daging, tulang, minyak hati dan tentu saja sirip hiu yang berharga. Sirip hiu telah menjadi salah satu menu favorit di Asia timur.

 

Pemerhati lingkungan mengatakan menipisnya populasi hiu sangatlah memprihatinkan. Hiu merupakan salah satu jenis hewan yang tingkat reproduksinya rendah sehingga sulit bagi mereka untuk meningkatkan populasi.

Menipisnya populasi akan merusak keseimbangan ekosistem lautan dunia. "Dengan terus berkurangnya predator, ekosistem dunia akan rusak," ujar ahli biologi dari Florida International University Mike Heithaus.

Hiu memang dikenal sebagai predator laut. Banyak media memberitakan penyerangan hiu kepada manusia di lautan. Pada 2012 ada 80 serangan hiu di seluruh dunia. Namun hanya tujuh dari total serangan tersebut yang mematikan.

Oleh karena itu perlu ada langkah strategis untuk menyelamatkan ekosistem laut, dengan meningkatkan populasi predatornya.

Pada awal Maret ratusan delegasi dari 177 negara akan tiba di Bangkok, Thailand dalam pertemuan International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora. Salah satu agendanya adalah diskusi proteksi untuk lima spesies hiu yang menjadi buruan favorit nelayan.

"Ini merupakan suara sederhana untuk melindungi spesies paling ditakuti," ujar manajer konservasi hiu dari organisasi lingkungan Pew Charitable Elizabeth Wilson.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement