REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry berharap Pemerintah Mesir dengan oposisi dapat berkompromi demi kebaikan negara.
’’Dengan rendah hati, rasa hormat bahwa dibutuhkan rasa tulus memberi, menerima di antara para pemimpin politik Mesir, dan kelompok-kelompok masyarakat sipil seperti yang kita terus perjuangkan di Mesir,’’ kata Kerry di sela-sela kunjungannya di Kairo, Ahad (3/3).
Kerry menegaskan, harus ada kemauan semua pihak untuk membuat kompromi yang berarti terhadap isu-isu yang paling penting untuk semua rakyat Mesir.
Kedutaan Besar AS untuk Mesir sebenarnya mengundang 11 orang oposisi berbicara dengan Kerry, tapi yang bersedia hadir hanya enam orang. Kerry bertemu secara pribadi dengan Amr Moussa. Kerry juga berbicara melalui telepon dengan tokoh oposisi Mohammed ElBaradei.
Tokoh dari kubu oposisi lain, Mohammed Abu Hamed mengatakan, saat bertemu dengan oposisi, Kerry menekankan bahwa Mesir harus segera mengakhiri gejolak untuk mengembalikan kepercayaan investor, dan membantu negara mendapatkan pinjaman yang dibutuhkan.
Tapi Hamed merasa tidak tergerak dengan tawaran persatuan dari Kerry. Menurutnya, jika oposisi ingin suaranya didengar harus berpartisipasi dalam pemilu.