REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Kepolisian Daerah Jerusalem, Israel, mengungkapkan peningkatan jumlah serangan yang bermotif nasionalis terhadap orang Palestina. Serangan yang dikenal dengan peristiwa "price tag" pada 2012 di Jerusalem.
Kepolisi Daerah Jerusalem, Ahad, menyiarkan data mengenai 56 kejadian. Itu termasuk aksi corat-coret bernada kebencian dengan menyemprotkan cat, perobekan ban serta pembakaran di Jerusalem terhadap penduduk Arab setempat. Jumlah peristiwa tersebut pada 2011 ialah 28.
''Selain itu, polisi mengumumkan telah menangkap tersangka dalam 12 kasus dari 56 kasus yang dilaporkan,'' kata Xinhua yang dipantau Antara.
Serangan "price tag" adalah tindakan pengrusakan dan kekerasan dengan sasaran orang Palestina dan harta mereka serta tempat suci Muslim dan Kristen. Serangan itu biasanya dilakukan oleh pemukim ekstrem dan berkaitan dengan pembongkaran permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan.
Komandan Kepolisian Daerah Jerusalem, Yossi Farienta, mengatakan polisi secara serius memperhatikan peristiwa "price tag". Mereka telah membentuk pasukan khusus untuk menangani kejahatan yang bermotif nasionalisme.