Senin 04 Mar 2013 14:04 WIB

Warga Arab Jadi 'Korban' di Yerusalem

Polisi Israel di Yerusalem Timur.
Foto: Ma'an
Polisi Israel di Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Arab yang tinggal di Yerusalem makin sering menjadi korban kekerasan. Kepolisian Yerusalem mengungkapkan peningkatan jumlah kasus kekerasan termasuk teror bermotif nasionalis terhadap orang Palestina mencapai 56 kejadian.

Aksi yang terjadi antara lain corat-coret bernada kebencian dengan menyemprotkan cat, perobekan ban serta pembakaran di Yerusalem terhadap penduduk Arab setempat. Jumlah peristiwa tersebut pada 2011 mencapai 28 kejadian.

Polisi setempat mengumumkan telah menangkap tersangka dalam 12 kasus dari 56 kasus yang dilaporkan. Demikian laporan yang dilansir kantor berita Xinhua.

Serangan yang punya julukan "label harga" (price tag) itu adalah tindakan pengrusakan dan kekerasan dengan sasaran orang Palestina dan harta mereka serta tempat suci Muslim dan Kristen.

Serangan itu biasanya dilakukan oleh pemukim ekstrem dan berkaitan dengan pembongkaran permukiman di Tepi Barat Sungai Yordan.

Komandan Kepolisian Daerah Yerusalem Yossi Farienta mengatakan polisi secara serius memperhatikan peristiwa "price tag" dan telah "membentuk pasukan khusus untuk menangani kejahatan yang bermotif nasional".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement