Senin 04 Mar 2013 15:51 WIB

Cina Diprediksi Jor-joran Anggaran Militer

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Anggota militer Cina yaitu People\'s Liberation Army (PLA)
Foto: 21stcenturymilitary.forumotion.com
Anggota militer Cina yaitu People\'s Liberation Army (PLA)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah Cina bakal menambah anggaran di sektor pertahanan. Alasannya, untuk menjaga perdamaian dunia dan  menjaga stabilitas negara menjadi penguatnya.

"Sebagai sebuah negara yang besar, jangan sampai ketidakmampuan Cina menjaga wilayahnya menjadi kabar baik buat dunia. Keinginan memperkuat pertahanan kita terutama untuk melindungi wilayah kita sendiri, menjaga perdamaian, dan tidak menjadi ancaman bagi negara lain,” papar  juru bicara pemerintah Cina Fu Ying saat jumpa pers, Senin (4/3).

Secara riil, Cina terlibat aktif dalam misi pengiriman pasukan perdamaian dunia PBB. Mereka juga ikut andil dalam patroli keamanan di perairan sekitar Teluk Aden. Sayangnya, sinyal penambahan anggaran militer Cina pada tahun lalu tidak terlihat dalam jumpa pers.

Tidak ada satu pun data tertulis yang menegaskan. Fu Yingsaid menjelaskan pada para pewarta, angka pasti akan dirilis Selasa (5/3) besok.

Pembahasan perizinan anggaran ini menjadi topik terhangat di Negeri Tirai Bambu pekan ini. Lantaran para pemimpin baru Partai Komunis China (NPC) telah melaksanakan kongres pada November lalu. Sehingga seluruh kalangan ingin mengetahui program-program yang dirancang.

Pemimpin NPC Xi Jinping yang menggantikan Hu Jintao sebagai presiden sebelumnya juga telah menyusun kabinetnya, termasuk seorang menteri pertahanan. Potensi kenaikan anggaran militer ini menurut analisis AP memang sudah terbaca dari anggaran belanja negara Cina selama 20 tahun terakhir.

Anggaran pertahanan Cina meningkat terus tiap tahunnya. Pada tahun lalu saja kenaikannya mencapai 11,2 persen. Besarannya sekitar 670,2 miliar yuan atau 106,4 miliar dolar AS. Setidaknya kenaikan selama setahun terakhir mencapai 67 miliar yuan. Kondisi ini drastis dengan rencana negara adidaya Amerika Serikat yang justru memangkas anggarannya di periode kedua kepemimpinan Presiden Barack Obama.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement