REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perwira Polisi Israel, Ahad (3/3), menyerang sejumlah perempuan Palestina di dalam Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Tidak hanya itu, polisi itu menodai Alquran dengan menendangnya ke tanah.
’’Salah satu perwira Israel yang ada di dalam halaman Al Aqsa menyerang dua siswa dari sekolah khusus perempuan di dekat Masjid Buraq yang letaknya bersebelahan di Gerbang Mughrabi,’’ kata Kepala Departemen Media Yayasan Al Aqsa, Mahmoud Abu Atta seperti dikutip dari laman ahram.org, Senin (4/3).
Gerbang Mughrabi letaknya memang berada di dekat pemukim Yahudi. Pemerintah Israel sering menggunakannya untuk tur kelompok. Abul Atta menjelaskan, polisi berusaha mengusir mereka untuk mencegah mereka membaca Alquran. Ketika mereka menolak, petugas menendang salinan Alquran.
Dia mengatakan, sejumlah pria dan wanita berkumpul di dekat Gerbang Mughrabi untuk mengutuk tindakan tersebut, dan meneriakkan ‘Allah Maha Besar’.
Yayasan Al Aqsa juga mengutuk kejahatan terhadap terhadap perempuan itu dan menyerukan tindakan cepat, tepat untuk mempertahankan kesucian Masjid Al Aqsa.
Dikutip dari laman pnn.ps, Senin (4/3), Liga Arab mengecam keras insiden itu. Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Duta Besar Mohamed Sobeih mengatakan, bahwa insiden itu tidak diarahkan kepada orang-orang dari Yerusalem atau rakyat Palestina saja, tapi ke negara-negara Arab dan Islam.
Dia juga menekankan kebutuhan supaya bangsa Arab dan Islam bersatu dalam menyikapi serangan, situasi di Yerusalem. Al Aqsa adalah tempat paling suci ketiga dalam Islam. Pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap masjid itu berulangkali menjadi sumber utama ketegangan, dan kemarahan di kalangan rakyat Palestina.