Selasa 05 Mar 2013 08:02 WIB

Netanyahu Desak Aksi Militer ke Iran

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
Benyamin Netanyahu
Foto: REUTERS
Benyamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak tindakan militer untuk melawan Iran dalam mengatasi masalah nuklir. Netanyahu mengatakan bahwa diplomasi telah gagal menghalangi Iran dari pengembangan programnya.

 

“Iran memperbanyak uranium, menginstal sentrifugal yang lebih cepat, dan upaya diplomatik menemui jalan buntu untuk mencegah Iran,” kata Netanyahu, Senin (4/3) seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (5/3).

Saat berbicara via satelit dari kantornya untuk komite urusan luar negeri AS Israel (AIPAC), Netanyahu memperingatkan, program pengayaan nuklir harus dihentikan sebelum terlambat. Netanyahu juga mengingatkan bahwa pemimpin Iran lebih memilih menggertak hukuman sanksi internasional dan mengejar proram nuklirnya.

“Memang (apa yang dilakukan Iran) belum melewati 'garis merah' seperti yang saya gambarkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September lalu,” katanya. Tapi, kata dia, Iran semakin mendekati 'garis merah',dan dapat melewatinya.

Menurutnya, Israel percaya Iran akan dapat membangun senjata nuklir. “Dari hati saya yang murni, dan jelasnya pikiran, kata-kata semata tidak akan menghentikan Iran,” tuturnya.

Menurutnya diplomasi kepada Iran tidak bekerja. “Sanksi saja tidak akan menghentikan Iran,” katanya. Dia mengatakan, harus ada tindakan militer yang kredibel jika diplomasi dan sanksi gagal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement