REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tentara Malaysia melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata Filipina, Selasa (5/3). Upaya itu untuk mengakhiri kebuntuan di Sabah, Kalimantan, setelah kekerasan dalam beberapa hari terakhir menewaskan sedikitnya 27 orang.
"Operasi mengambil alih wilayah Malaysia yang ditempati sekitar 180 orang Filipina dimana lusinan dari mereka bersenjata, itu dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat," kata juru bicara Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Pemerintah mengirim tujuh batalyon tentara ke daerah itu Senin kemarin untuk memperkuat polisi. Menurut laporan Bernama, Ahad (2/3) kemarin, satu polisi Malaysia tewas dalam serangan kelompok penyusup bersenjata di Kampung Sri Jaya, Siminul, Semporna, Sabah. Kini jumlah polisi Malaysia yang tewas dalam kejadian itu mencapai enam orang.
Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Ismail Omar mengatakan enam penyusup bersenjata juga tewas dalam bakutembak pada pukul 20.00 waktu setempat di desa air itu.
Dalam operasi penyelamatan itu diluncurkan hari ini dan bakal berakhir pukul 19.00 waktu setempat.
Pada konferensi pers pada pukul 21.00 yang diadakan di Felda Sahabat, Kampung Tanduo, di Lahat Datu, Ismail mengatakan jenazah enam polisi tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Semporna.
"Identitas mereka akan diungkapkan kepada keluarga masing-masing sebelum diposting di situs resmi Kepolisian Kerajaan Malaysia," katanya.
Ismail mengumumkan lima polisi dan dua penyusup bersenjata tewas dalam insiden itu. Ia mengatakan lima petugas dari markas kepolisian distrik Semporna ditugaskan untuk melakukan investigasi di desa itu, pascapolisi menerima informasi tentang adanya sekelompok orang bersenjata di desa tersebut.
Dikatakan Ismail, polisi ditembak saat mendekati satu rumah di desa itu dan mereka menembak kembali untuk membela diri. Pada kesempatan itu Ismail membantah kabar ada polisi yang disandera dalam insiden itu dan dipenggal para penyusup.
"Ini hanya rumor dan saya meminta masyarakat untuk tidak percaya ada rumor mengenai insiden tersebut," katanya.
Situasi di desa tersebut kini telah kembali normal. Saat ini Ismail menyatakan polisi sedang memburu setidaknya sepuluh penyusup yang diyakini telah menyusup di dua desa di wilayah Kunak, yang terletak di antara Semporna dan Lahad Datu di mana sekitar 180 Tentara Kesultanan Sulu, telah bersembunyi di satu Desa Tanduo selama tiga pekan.
Pantai timur daerah Sabah telah berada dalam situasi tegang setelah tembak-menembak pecah antara pasukan keamanan dan kelompok Sulu Jumat pagi di mana dua polisi komando dan 12 pria bersenjata tewas.
PM Malaysia, Najib Razak mendesak kelompok itu untuk menyerah atau akan menghadapi aksi keras. Mereka adalah pengikut Sultan Sulu Filipina Jamalul Kiram III yang berbasis di Filipina selatan yang bergolak. Kiram bersikeras Sabah adalah rumahnya dan bahwa kesultanan Sulu pernah menguasai bagian dari Kalimantan.