REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Gangguan pernafasan yang dialami Presiden Venezuela Hugo Chavez kian parah. Ia mengalami infeksi baru saluran pernapasan akut usai menjalani operasi kanker.
Sejak menjalani operasi di Kuba hampir tiga bulan lalu, pemimpin sosialis tersebut tidak pernah muncul atau terdengar di publik. Operasi tersebut adalah yang ke empat kalinya sejak divonis kanker pada pertengahan 2011.
"Hari ini fungsi pernapasannya memburuk karena sistem imun tubuh yang tertekan," ujar Menteri Informasi Ernesto Villegas membacakan pernyataan singkat mengenai kondisi Chavez, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/2).
Foto presiden berusia 58 tahun tersebut muncul di hadapan publik dua pekan lalu usai menjalani perawatan di Havana. Pemerintah mengatakan Chavez sedang dirawat di rumah sakit militer di Caracas lengkap dengan penjagaan ketat.
"Presiden menjalani kemoterapi intensif bersama dengan perawatan lainnya. Kondisinya secara umum masih lemah," kata Villegas.
Chavez mengalami komplikasi usai operasi 11 Desember lalu, termasuk pendarahan dan infeksi pernapasan akut. Pemerintah mengatakan ia mengalami kesulitan berbicara sebab ia menggunakan alat bantu napas yang dipasang di trakea. Ia pun berkomunikasi secara tertulis.
Chavez telah menjalani sejumlah kemoterapi dan radiasi yang menyebabkan kepalanya botak dan tubuhnya membesar. Dua kali ia menyatakan dirinya sembuh dan itu terbukti tidak benar.
Pemerintah membantah rumor belakangan ini yang menyebutkan Chavez telah meninggal. Pemerintah menuduh hal itu adalah plot yang dilakukan oposisi untuk mengacaukan situasi negara.