REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Enam negara besar dunia, Selasa (5/3), mendesak Iran agar memenuhi kewajibannya untuk menjernihkan masalah mengenai rencana nuklirnya, dan mengupayakan terobosan diplomatik dalam babak berikut pembicaraan dengan Teheran, dan bukan melapokan masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB.
Keenam negara tersebut mengatakan dalam pernyataan bersama, "Kami mencatat pertemuan bermanfaat yang berlangsung pada 26-27 Februari di Almaty guna melaksanakan proses diplomatik yang konstruktif, ... Kami mengupayakan hasil nyata dalam proses diplomatik ini pada tahap awal."
Menurut pernyataan itu, Iran mesti memenuhi sepenuhnya dan tanpa penundaan semua kewajibannya termasuk segera memasuki Protokol Tambahan.
Beberapa diplomat yang berpusat di Wina memberitahu Xinhua langkah positif dilakukan dalam pertemuan antara Iran dan P5+1 pada 26-27 Februari di Almany.
Keenam negara lebih memilih untuk mengeluarkan pernyataan bersama dan bukan melaporkan masalah nuklir Iran ke Dewan Keamanan PBB, sehingga membuka pintu bagi peluang diplomatik pada waktu dekat.
Kedua pihak berusaha mencapai kesepakatan pada April dalam bababk lain perundingan guna membuat langkah positif untuk mengakhiri pertikaian, setelah pembicaraan tingkat ahli yang akan diselenggarakan di Isntabul, Turki, awal bulan depan. Kelompok P5+1 terdiri atas Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina, Rusia ditambah Jerman.