Kamis 07 Mar 2013 04:30 WIB

Arti Hidup Bagi Mendiang Hugo Chavez

Hugo Chavez
Foto: REUTERS/Gil Montano
Hugo Chavez

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Kematian Presiden Venezuela Hugo Chavez pada Selasa (5/3) sore waktu setempat atau Rabu (6/3) dinihari WIB membawa kesedihan mendalam bagi warga Venezuela terutama kaum miskin yang mengagungkan kebijakan nasionalisasinya.

Chavez mencerminkan sosok pemimpin yang kuat dan tidak ingin didikte pihak lain, terutama Amerika Serikat (AS). Ayah tiga putri dan seorang putra ini juga dikenal dengan pidatonya yang panjang dan menawan.

Semasa dirinya menjabat sebagai Presiden Venezuela, Chavez telah mendeklarasikan diri sebagai musuh AS. Terlepas dari kegaharannya melawan AS dan gembar-gembornya selama memimpin Venezuela, Chavez menyadari ia bukanlah manusia sempurna.

Pernyataan itu disampaikan mendiang Chavez pada 5 April 2012 lalu. Chavez mengungkapkan makna hidupnya sebagai manusia di muka bumi ini secara singkat. 

"Begitu banyak hal dalam hidup ini yang saya rasakan. Ya, begitu banyak kealfaan. Inilah hidup. Ya, itulah hidup. Hidup ibarat sebuah badai," ujar Chavez seperti dilansir CNN.

Kini, Chavez telah tiada. Sosok pemimpin Venezuela yang ditakuti AS telah pergi selamanya. Di usia 58 tahun, pria yang menyukai permainan baseball, suka membaca dan mendengarkan musik folk ini meninggalkan banyak cerita.

Tidak heran kepergian Chavez ditangisi warga Venezuela. Ribuan orang di Venezuela turun ke jalan-jalan, memanggil namanya. Perjuangan terakhir Chavez untuk melawan kanker yang menggerogotinya harus berakhir.

"Ini adalah momen kesedihan yang mendalam," kata Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, saat mengumumkan kematian Chavez di televisi.

Selamat jalan, Chavez!.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement