REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Myanmar mengalokasikan anggaran sebesar 2,4 milyar dolar AS untuk militer selama setahun. Angka itu hanya 12 persen dari total belanja negara yang terjerat angka kemiskinan tinggi.
Jumlah yang disahkan parlemen Jumat pekan lalu, menurut AFP, Rabu (6/3) menurun 100 juta dolar AS dibanding tahun lalu, meski dipandang masih menyedot anggaran mengingat sistem kesehatan dan pendidikan negara berpenduduk 60 juta jiwa itu dalam situasi buruk.
Myanmar, ketika di bawah pemerintahan junta selama berdekade, tidak pernah mengungkapkan anggaran belanja negara ke publik dan cenderung menutup-nutupi alokasi keuangan negara.
Pengamat ekonomi menyatakan militer sejauh ini menikmati anggaran negara, terutama dari keuntungan pendapatan ekspor minyak.