Kamis 07 Mar 2013 22:00 WIB

Iran: AS Terapkan Standar Ganda

Ali Akbar Salehi
Ali Akbar Salehi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat bersalah karena mempertahankan standar ganda tentang terorisme terkait tindakannya dalam konflik Suriah. Demikian tulis Iran dalam suratnya kepada PBB pada Rabu

(6/3).

Salinan surat tersebut diperoleh oleh Kantor Berita Cina, Xinhua, dari misi Iran untuk PBB. Surat itu berasal dari Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Surat itu menyambut baik pencelaan oleh Ban atas pemboman mobil di Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada 21 Februari.

Salehi menyampaikan kekecewaan karena Dewan Keamanan gagal mengeluarkan pernyataan serupa soal serangan bom yang menewaskan 50 orang dan melukai ratusan orang itu. ''Juru bicara Ban tak bisa dimintai konfirmasi mengenai surat tersebut,'' kata Xinhua yang dipantau Antara.

"Penentangan Amerika Serikat dalam menghalangi Dewan Keamanan PBB mengutuk kejahatan tersebut adalah petunjuk mengenai kebijakan standar ganda dan selektif negeri ini dalam perang melawan terorisme,'' kata Ali dalam suratnya tersebut.

"Tak diragukan bahwa pendekatan ini akan mendorong pelaku teror melakukan kejahatan yang sama,'' sebutnya. ''Republik Islam Iran percaya berlanjutnya kekerasan dan ledakan membabi-buta hanya menunda penyelesaian politik bagi konflik tersebut. Itu adalah tanda keputus-asaan dan frustrasi kawasan yang kepentingannya tampaknya lebih terpelihara dalam ketidak-stabilan di Suriah.''

Laporan yang disiarkan tersebut menambahkan anggota tetap lain Dewan Keamanan, Rusia, telah mengajukan keluhan setelah konsultasi tertutup tak lama setelah aksi pemboman tersebut. Amerika Serikat menghalangi usul Rusia bagi pernyataan yang menyampaikan belasungkawa kepada Suriah atas serangan tersebut dan mengutuk terorisme.

AS dan sekutunya ingin menambahkan pencelaan kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam pernyataan itu. Usul tersebut tak bisa diterima oleh Rusia. Belum ada reaksi dari Misi AS untuk PBB mengenai surat Salehi tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement