Kamis 07 Mar 2013 20:30 WIB

Pengamat: Kematian Chavez Pengaruhi Geopolitik Energi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi, Darmawan Prasodjo, menilai kematian Hugo Chavez akan sangat berpengaruh pada geopolitik energi ke depan. Siapa yang menjadi pemimpin Venezuela ke depan, yang menggantikan Chavez bisa saja membawa Venezuela, pada titik balik dalam persoalan energi.

Pasalnya Venezuela merupakan negara dengan cadangan minyak tertinggi di dunia. Meski hanya memproduksi minyak 2,5 juta barel, Venezuela sebenarnya memiliki cadangan minyak terbesar di dunia hingga 295 miliar barel.

"Bila yang menjadi pemimpin Venezuela adalah Wakil Presiden Nicholas Maduro, maka ultranasionalis akan terus berlanjut," tegasnya, Kamis (7/3). Tangan kanan Chavez itu sudah dipastikan tak akan memberikan kesempatan pada AS untuk mengelola migas dan mendekat ke Cuba.

"Namun bila Diosdado Cabello yang kini menjabat sebagai president of the National Assembly yang menjadi Presiden, maka bisa saja sebaliknya terjadi," ujarnya. Pasalnya, Cabello merupakan sosok pengusaha yang kerap bertindak pragmatis.

Ia mengatakan bila Cabello menjadi Presiden bisa saja liberalisasi sektor migas Venezuella terjadi. Negara seperti AS yang memang sudah lama membidik kekayaan alam Venezuella bisa saja dengan mudah masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement