REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR Bidang Politik Luar Negeri menyiapkan langkah-langkah untuk membantu upaya penyelesaian konflik antara Malaysia dan Kesultanan Sulu di Negara Bagian Sabah, Malaysia.
Upaya dialog lebih ditekankan untuk menyelesaikan masalah ini. "Sedang disiapkan," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi Republika, Kamis (7/3).
Mardani mengatakan, pihaknya prihatin dengan konflik yang terjadi saat ini. Dalam kerangka ASEAN, Indonesia menghargai urusan domestik dalam negeri Malaysia.
Namun, Indonesia tak bisa hanya tinggal diam melihat masalah ini. Indonesia bisa mendorong untuk terjadinya dialog. Namun, bukan hanya antara pemerintah Malaysia dan Filipina saja, tetapi juga negara-negara ASEAN.
Seperti diketahui perang berdarah pecah di Kunak dan Semporna, Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Jumat (1/3) lalu. Baku tembak ini terjadi antara Polisi Malaysia dengan Pasukan Kesultanan Sulu (Filipina Selatan). Hingga kini, sebanyak 27 dilaporkan tewas.
Konflik disebabkan karena Kesultanan Sulu menganggap Sabah adalah tanah kesultanan yang disewakan kepada Malaysia. Kesultanan ini ingin memutuskan kontrak. Sedangkan Malaysia tak mau mengikuti keinginan Kesultanan Sulu tersebut.