REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Presiden Cina mendatang Xi Jinping akan melakukan perjalanan pertama sebagai kepala negara ke Afrika, kata pemerintah, Sabtu (8/3). Lawatan dilakukan saat Cina berusaha mengukuhkan hubungan perdagangan dan energi. Rencana itu membunyikan 'alarm' di Washington.
Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi mengatakan Xi akan mengunjungi Afrika Selatan, Tanzania dan Republik Kongo, serta Rusia, meskipun ia tidak memberikan tanggal yang tepat. Xi dijadwalkan mengambil alih secara resmi jabatan Hu Jintao sebagai pemimpin nasional berikutnya pekan depan.
"Cina dan Afrika adalah bersaudara baik, sahabat baik dan mitra yang baik. Kunjungan oleh ketua baru nasional Cina ke Afrika menunjukkan sepenuhnya pentingnya kami eratkan hubungan Sino-Afrika," kata Yang dalam konferensi pers pada pertemuan parlemen tahunan Cina.
Sementara agenda di Afrika Selatan Xi akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara BRIC yang terdiri Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan, yang diselenggarakan di Durban pada akhir Maret, katanya menambahkan.
Cina lama mencoba memesrai Afrika selama beberapa dekade. Upaya itu kian diintensfikan beberapa tahun terakhir, saat Beijing mencari cara memenuhi kebutuhan tinggi bahan baku dan energi untuk perusahaan-perusahaannya yang tengah berkembang pesat, terlebih setelah ekonomi Cina menjadi terbesar kedua di dunia.
Senator AS Chris Coons, ketua Hubungan Sub-komite Urusan Afrika Luar Negeri Senat, menyerukan pada Kamis untuk meningkatkan hubungan dan perdagangan AS di Afrika. Langkah ini, ujarnya, merupakan strategi penting yang lebih luas untuk melawan pertumbuhan investasi China.