REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Lebih dari 900 babi mati dikeluarkan dari Sungai Huangpu, sumber air minum bagi pnduduk Shanghai, Cina. Kabar itu dilaporkan media lokal pada Ahad (10/3).
Bangkai-bangkai babi tersebut pertama kali diketahui di kawasan Songjiang, bagian hilir Huangpu, demikian menurut biro suplai air kota brpenduduk terbesar kedua Cina itu.
Biro tersebut menyatakan kualitas air tidak terpengaruh. Hanya saja, otoritas perlindungan lingkungan dan suplai air setempat menyatakan mereka meningkatkan proses disenfektan dan pemeriksaan kualitas terhadap air yang dikelola untuk konsumsi.
Komite Pertanian Shanghai menyatakan telah melakukan langkah-langkah darurat yang diperlukan untuk keamanan biologi terhadap bangkai babi tersebut. Mereka saat ini juga menginvestigasi di mana kemungkinan hewan-hewan itu berasal.
Komite menyatakan sejauh ini tidak menerima laporan apa pun terkait wabah epidemik binatang di Shanghai. Laporan sementara menyebutkan babi-babi mati tersebut diduga berasal dari satu pertanian yang terletak di hilir sungai Huangpu.