Senin 11 Mar 2013 06:49 WIB

Italia-Inggris Konfirmasi Kematian Sandera di Nigeria

Para sandera Barat yang dibunuh di Nigeria.
Foto: independent.co.uk
Para sandera Barat yang dibunuh di Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia dan Inggris memastikan tujuh sandera asing telah dibunuh oleh sebuah kelompok garis keras di Nigeria. Para sandera yang terdiri dari warga negara Italia, Inggris, Yunani dan Lebanon ditangkap oleh kelompok bernama Ansaru dalam serangan di satu situs konstruksi di Negara Bagian Bauchi, Nigeria utara, bulan lalu.

Dalam satu pernyataan yang di-posting secara online pada Sabtu (9/3) lalu, kelompok garis keras itu mengatakan mereka telah membunuh para tawanan.

Para pejabat Italia mengeluarkan pernyataan pada Ahad (10/3) yang mengatakan bahwa berita tentang kematian semua sandera tersebut adalah benar. Yunani kemudian juga mengkonfirmasi kematian warganya.

BBC melaporkan, Menteri Luar Negeri Inggris William Haque mengatakan bahwa para pekerja konstruksi Inggris "kemungkinan telah tewas di tangan para penculiknya, bersama dengan enam warga asing lainnya,"

Kelompok garis keras Ansaru muncul setahun yang lalu dan dilaporkan memiliki hubungan dengan Alqaidah.

Laporan Reuters sebelumnya mengatakan satu kelompok gerilyawan Nigeria Sabtu telah membunuh tujuh sandera asing yang mereka tangkap pada Februari dari satu kompleks perusahaan pembangunan di Nigeria utara, tempat gerilyawan telah membunuh ratusan orang selama dua tahun belakangan.

Namun Pemerintah Nigeria menyatakan mereka tak memiliki keterangan mengenai pembunuhan apa pun, dan meragukan kebenaran pernyataan itu.

Di dalam satu pernyataan yang disiarkan di jejaring gerilyawan, kelompok Ansaru menyatakan telah membunuh para sandera sebagai reaksi atas upaya Inggris dan Nigeria untuk membebaskan mereka, kata Lembaga Pemantau SITE.

Ansaru adalah salah dari beberapa kelompok gerilyawan yang telah menjadi ancaman utama keamanan di Nigeria, produsen minyak terbesar di Afrika. Kelompok yang bersekutu dengan Al Qaida tersebut menyerbu kompleks Setraco, perusahaan pembangunan Lebanon, pada 7 Februari, dan menculik satu warganegara Inggris, seorang berkebangsaan Italia, satu Yunani dan empat pekerja Lebanon.

Pernyataan itu, yang dikeluarkan dalam bahasa Arab dan Inggris di jejaring yang berafiliasi padanya, Sinam Al-Islam, disertai dengan gambar video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan para sandera yang sudah tewas, kata SITE.

Satu gambar memperlihatkan seorang pria sambil memegang senjata api sedang berdiri di atas beberapa mayat yang tergeletak di tanah. Gambar itu tidak cukup jelas untuk melihat apakah mereka tewas atau sebagian besar perincian mereka mereka.

Penyanderaan tersebut, di Kota Kecil terpencil Jama'are di Negara Bagian Bauchi, adalah jumlah orang asing paling banyak yang ditawan di bagian utara Nigeria sejak aksi perlawanan di sana meningkat dua tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement