Senin 11 Mar 2013 10:46 WIB

Sabah Masih Bergolak, Kebutuhan TKI di Pengungsian Dijamin Malaysia

Ratusan TKI dari Sabah, Malaysia, memilih pulang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltim akibat konflik.
Foto: Antara
Ratusan TKI dari Sabah, Malaysia, memilih pulang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltim akibat konflik.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Segala kebutuhan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Sabah Malaysia yang masih berada di lokasi pengungsian sampai saat menjadi jaminan Pemerintah Malaysia dan Felda Sahabat.

Konsulat Jenderal RI Sabah, Malaysia, Soepeno Sahid di Kota Kinabalu, Senin, menegaskan bahwa menyangkut kebutuhan TKI yang masih ditampung tersebut tetap dijamin oleh Kantor Permakanan Malaysia dan pihak perusahaan tempat mereka bekerja sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.

Menurut dia, walaupun TKI yang jumlahnya mencapai 1.200 orang tersebut belum dapat bekerja tetapi pihak perusahaan telah berkoordinasi dengan KJRI Sabah dan berjanji akan tetap memberikan gaji sebagaimana mestinya sesuai dengan penghasilan yang diperolehnya sewaktu bekerja setiap bulan.

Ia menambahkan, selain kebutuhan sehari-hari TKI yang dijamin, pemerintah Malaysia dan pihak perusahaan juga tetap memberikan bantuan kesehatan, obat-obatan dan kebutuhan air bersih dan sebagainya.

"Mengenai kebutuhan sehari seperti makan minum, kebutuhan air bersih dan kesehatan dalam jaminan pemerintah Malaysia dan pihak perusahaan," ucap Soepeno.

Selain itu, terkait kondisi sehari-hari dan kebutuhan para TKI yang berada dalam pengungsian, KJRI Sabah senantiasa selalu memantau perkembangannya dan berkoordinasi dengan aparat keamanan dan Pemerintah Malaysia.

"Jadi kita selalu pantau perkembangan para TKI yang masih berada di pengungsian saat baik menyangkut kebutuhan sehari-hari maupun jaminan keamanannya serta upah kerja selama tidak bekerja sebagaimana yang telah dijanjikan pihak perusahaan Felda Sahabat tersebut," ujarnya.

KJRI Sabah bukan hanya memantau perkembangan keamanan bagi TKI yang dungsikan, tetapi juga kepada seluruh WNI yang tidak terkena dampak dari krisis keamanan di Sabah melalui komunikasi rutin dengan pihak keamanan dan Pemerintah Malaysia di Sabah, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement