Senin 11 Mar 2013 10:51 WIB

33 Informan Kesultanan Sulu Ditangkap, KJRI: Tak Ada WNI

Tentara Malaysia bersiaga di area di mana terjadi konflik bersenjata dengan milisi Filipina, desa Tanduo, Lahad Datu, Sabah.
Foto: AP PHOTO
Tentara Malaysia bersiaga di area di mana terjadi konflik bersenjata dengan milisi Filipina, desa Tanduo, Lahad Datu, Sabah.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Konsulat Jenderal RI di Sabah Malaysia menjamin tidak ada warga negara Indonesia yang ditangkap aparat keamanan Malaysia dari 33 orang yang diduga sebagai informan kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina di Sabah.

Konsulat Jenderal RI Sabah Malaysia Soepeno Sahid di Kota Kinabalu, Senin, meyakini bahwa puluhan orang yang ditangkap karena dicurigai sebagai "mata-mata" dari kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina tidak ada dari WNI.

"Saya yakin yang tertangkap itu khususnya yang dicurigai sebagai informan tentara Kesultaan Sulu (Filipina) tidak ada WNI," ucapnya saat dihubungi, Senin.

Selain itu, Soepeno juga menyatakan pihaknya tetap menjamin dan memberitahukan kepada WNI yang saat ini bekerja di Sabah untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi untuk menjadi simpatisan terkait dengan kondisi konflik tersebut apalagi untuk menjadi "mata-mata" dari kedua belah pihak.

Menurut dia, WNI yang bekerja di sekitar lokasi konflik yakni di Desa Tanduau dan Tanjung Batu Lahad Datu maupun di Semporna tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya.

Ia juga mengakui bahwa kedua lokasi tersebut saat dalam penyisiran aparat keamanan Malaysia mencari pengikut kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina dan tidak mengganggu keberadaan WNI di wilayah itu.

Soepeno menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya aparat keamanan Malaysia telah menangkap sekitar 70 orang yang diduga menjadi pengikut kelompok bersenjata Filipina yang mengklaim Sabah sebagai wilayahnya tersebut.

Konsulat Jenderal RI Sabah, kata dia, selalu memantau keadaan WNI yang berada di Sabah dan dari puluhan orang yang ditangkap tersebut semuanya merupakan warga negara Filipina yang berada dan tinggal di Sabah.

Ia mengatakan sampai sekarang belum mendapatkan informasi dari aparat keamanan maupun pemerintah Malaysia soal adanya WNI yang ikut tertangkap karena dicurigai sebagai pengikut kelompok bersenjata Kesultanan Sulu.

"Kami belum dapatkan informasi kalau ada WNI yang ikut tertangkap karena dianggap pengikut dari kelompok bersenjata Kesultanan Sulu. Dan saya yakin tidak ada WNI yang mau ikut-ikutan seperti itu," katanya yakin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement