Senin 11 Mar 2013 11:31 WIB

Gempa Jepang Terdengar Sampai Luar Angkasa

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang warga Jepang berdiri terpaku usai gempa tsunami menerjang Jepang pada Maret lalu.
Foto: Reuters/Yomiuri
Seorang warga Jepang berdiri terpaku usai gempa tsunami menerjang Jepang pada Maret lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua tahun lalu, 11 Maret, Jepang diguncang gempa kuat hingga terdengar di batas luar angkasa.

Para ilmuwan mengatakan kekuatan gempa 9 skala richter mengirimkan suara melalui atmosfer dan didengar Satelit Goce.

Instrumen yang supersensitif dapat mendeteksi gangguan yang melewati udara hingga berjrak 255 km di atas bumi. Pengamatan tersebut diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters.

Para ilmuwan sudah lama mengenal gempa bumi yang kuat akan menghasilkan gelombang akustik dengan frekuensi sangat rendah atau infrasonik.

Itu merupakan jenis gemuruh yang mendalam di bawah frekuensi yang dapat didengar manusia. Namun, belum ada pesawat luar angkasa yang mampu merekam hal tersebut.

"Goce memiliki sensitifitas seratus kali lipat daripada instrumen sebelumnya, dan kami mendeteksi gelombang akustik tidak hanya sekali tetapi dua kali melewati Pasifik dan seluruh Eropa, " ungkap Manager Misi Goce dilansir BBC.

Goce bertujuan memetakan perdaan yang sangat halus dalam tarikan gravitasi di permukaan bumi yang disebabkan distribusi masa di dalam planet.

Variasi tersebut menghasilkan perubahan yang hampir tidak terlihat.  Sinyal gravitasi tersebut sangat lemah sehingga Goce harus berada di atas atmosfer. Di posisi ini, mereka menempatkan satelit untuk mendeteksi infrasonik pada 11 Maret 2011. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement