Rabu 13 Mar 2013 20:56 WIB

Pihak Berkonflik di Suriah Mulai Rekrut Tentara Anak

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Milisi Suriah dengan sejumlah anak yang dilatih untuk ikut berperang
Foto: WASHINGTON POST
Milisi Suriah dengan sejumlah anak yang dilatih untuk ikut berperang

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Jumlah anak-anak di Suriah yang direkrut oleh kelompok bersenjata dilaporkan meningkat. Laporan itu diungkapkan Save the Children, Selasa (12/3).

Organisasi ini melaporkan, konflik dua tahun Suriah telah mempengaruhi semua aspek kehidupan anak-anak. Laporan itu menemukan pola anak-anak yang masih berusia  di bawah 18 tahun dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok bersenjata di kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.

Kelompok bersenjata, baik dari rezim pemerintah Suriah Bashar al-Assad, dan oposisi menggunakan tenaga anak-anak tidak berdosa itu sebagai buruh, penjaga, informan, gerilyawan,  dan dalam beberapa kasus, sebagai perisai manusia.

‘’Bagi banyak anak dan keluarga mereka, hal ini dilihat sebagai sumber kebanggaan. Tapi beberapa anak direkrut paksa terlibat dalam kegiatan militer,’’ ujar laporan Save the Children sepeti dikutip dari BBC News, Rabu (13/3).

Laporan itu menegaskan, sekitar dua juta anak membutuhkan bantuan di Suriah.  Save The Children menjelaskan, anak Suriah adalah korban konflik yang menghadapi kematian, trauma penderitaan, dan kehilangan bantuan kemanusiaan dasar.

Laporan itu menyebutkan, satu kelompok yang berafiliasi dengan oposisi telah mendokumentasikan sedikitnya 17 anak tewas karena terkait dengan kelompok-kelompok bersenjata sejak konflik meletus. Sementara, banyak anak lain terluka parah, dan dalam beberapa kasus mereka menderita cacat permanen.

Tim peneliti Turki dari  Universitas Bahcesehir menemukan bahwa tiga dari setiap empat anak Suriah yang diwawancarai mengaku kehilangan orang yang dicintai karena pertempuran.

Satu dari setiap tiga anak telah dipukul, ditendang, atau ditembak dalam perjalanan konflik. ‘’Saya tidak berpikir ada satu anak yang tidak tersentuh dalam perang ini,’’ kata seorang anak  Suriah, Safa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement