Kamis 14 Mar 2013 15:32 WIB

Konflik Suriah Libatkan Anak-Anak di Bawah Umur

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, Pertempuran yang terus berkecamuk antara Pasukan Pemerintah pro-Presiden Bashar al Assad dengan Pasukan Oposisi Pembebasan Suriah dikabarkan melibatkan anak-anak dan remaja di bawah umur.

Seperti dilaporkan Observatorium HAM untuk Suriah yang berbasis di London, Rabu (13/3), mengatakan banyak di antara mereka yang ikut bertempur masih berusia belia. Observatorium HAM Suriah mengatakan, remaja-remaja di bawah umur tersebut sengaja direkrut dan dilibatkan ke kancah perperangan.

Tak hanya itu, remaja yang berusia di bawah 18 tahun tidak hanya digunakan dalam pertempuran, tetapi juga sebagai perisai hidup dan informan. Sebagaimana dilaporkan alarabiya.net, Kamis (14/3), mengisahkan seorang remaja, Ibrahim Homsi (17 tahun) yang terlibat angkat senjata mendukung pasukan Oposisi Suriah.

Ibrahim bergabung dengan pejuang Mujahidin FSA sejak tahun 2012, ketika keluarga dan saudaranya terbunuh oleh pasukan Assad. “Shabiha (Pasukan rezim Assad) menggerebek rumah kami. Mereka membunuh saudaraku, tetanggaku, dan membawa saudara perempuanku,” kisahnya. Sejak itulah dia bergabung di pasukan oposisi Suriah.

Ibramin dilatih selama dua bulan sebelum ia diikutkan bergabung. Dia berharap suatu saat nanti ia bisa kembali ke sekolah. “Aku ingin Bashar al-Assad jatuh dan mampu membalaskan darah para syuhada dan kemudian kembali ke sekolah.  Setelah rezim runtuh, saya akan kembali,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement