Kamis 14 Mar 2013 17:06 WIB

Iran Dituding Tingkatkan Bantuan Senjata ke Suriah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Penduduk Suriah mencoba memadamkan api bekas pertempuran tentara dengan pemberontak di Damaskus
Foto: Reuters
Penduduk Suriah mencoba memadamkan api bekas pertempuran tentara dengan pemberontak di Damaskus

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat diplomat barat menuding Iran secara signifikan meningkatkan dukungan militer untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam beberapa bulan terakhir dengan mengirimkan senjata. 

Diplomat itu mengatakan, Iran terus memasok senjata ke Suriah melalui Irak, dan sepanjang rute lainnya, termasuk melalui Turki, dan Lebanon. Mereka juga menuduh bahwa maskapai Iran Air dan Mahan Air, disebutkan dalam laporan intelijen yang mengirim senjata.

"Peralatan yang dikirim oleh kedua perusahaan (Iran dan Mahan Air), terdiri atas peralatan komunikasi senjata ringan dan senjata strategis canggih. Beberapa di antaranya sedang digunakan oleh Hizbullah dan rezim Suriah terhadap rakyat Suriah,’’ kata laporan intelejen Barat.

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah memberi daftar hitam untuk Iran Air, Mahan Air, dan Yas Air untuk mendukung pengiriman snjata. ‘’Setelah tiba di Suriah, senjata tersebut didistribusikan kepada pasukan pemerintah dan sekutu, termasuk Hizbullah,’’ ujarnya, Kamis (14/3).

Apa yang diakukan Iran melanggar embargo senjata PBB terhadap Iran. Jika tudingan itu benar, maka peningkatan dukungan Iran untuk Assad menunjukkan perang Suriah kini memasuki fase baru, di mana Iran mungkin mencoba untuk mengakhiri konfik Suriah yang buntu. Selain itu Iran menunjukkan komitmennya untuk Assad.

‘’Iran juga menawarkan hubungan kepada Suriah yang semakin terisolasi,’’ kata diplomat itu. Diplomat itu menuding kelompok Hizbullah semakin aktif di Suriah untuk mendukung pasukan Assad. ‘’Sebagian besar persenjataan menuju ke Suriah sekarang,’’ kata para diplomat. Persenjataan itu melalui wilayah udara Irak dan darat melalui Irak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement