Kamis 14 Mar 2013 17:19 WIB

Suku Aborijin Berhasil Duduki Kursi Gubernur

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Adam Giles (kanan), keturunan Aborijin yang menjadi gubernur di Provinsi Northern Teritory, Australia.
Foto: ntnews.com.au
Adam Giles (kanan), keturunan Aborijin yang menjadi gubernur di Provinsi Northern Teritory, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang penduduk asli di Negara Benua Australia berhasil masuk dalam lingkaran politik dalam negeri. Adam Giles menancapkan prestasi sebagai suku Aborijin pertama yang menjabat sebagai salah satu gubernur di negara tersebut.

Giles akan memimpin Provinsi Northern Teritory, satu dari dua wilayah bagian yang mendapat otonomi khusus dari pemerintah pusat. Giles dilantik saat Rabu (13/3) waktu setempat. Giles tidak memberikan pernyataan apapun usai pelantikan.

Perdana Menteri Julia Gillard mengapresiasi keikutsertaan Giles dalam membangun negara. Kata dia, ini adalah perubahan sejarah yang mencolok. ''Ini hari bersejarah. Kita menandai hari ini dengan tepat untuk pribumi.'' Kata Gillard, seperti dikutip ABC News, Kamis (14/3).

Suku Aborijin adalah kelompok masyarakat marjinal di Australia. Associated Press (AP) mencatat tidak kurang dari 600 ribu etnis pribumi di antara 23 juta populasi Negeri Kanguru. Jumlah tersebut menyusut saban tahunnya. Diduga adanya kesengajaan sistematis untuk tidak mengakui suku ini.

Menurut AP, penduduk asli Benua Australia ini menderita akibat perilaku diskriminatif. Pemerintah tidak akomodir memberikan akses kesehatan dan pendidikan bagi kelompok ini. Penyusutan populasi Aborijin menyusut lantaran tingkat kesejahteraan dan kelayakan hidup mereka jauh dibawah rata-rata penduduk Australia lainnya.

Partisipasi politik juga tidak sebanding. masih menurut AP, dalam Parlemen Federal tercatat hanya satu dari 226 kursi yang mewakili Aborijin. Sedangkan sisanya adalah penduduk biasa yang tidak memiliki silsilah kesukuan asli. Dikatakan, hal tersebut lantaran partai-partai politik merasa malu merekrut orang-orang Aborijin.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement