Jumat 15 Mar 2013 15:02 WIB

AS Dituduh Meretas Komputer Korut

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Hacker,ilustrasi
Foto: Aljazeera
Hacker,ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara menuduh Amerika Serikat berada di balik serangan siber di jaringan komputer surat kabar media tersebut.

Kantor Berita Rusia, Itar melaporkan serangan peretasan dari luar negeri telah merusak jaringan internet di Korut. Sejumlah situs tidak bisa diakses.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang merupakan sekutus AS meningkat setelah PBB meningkatkan sanksi ke Pyongyang. Sanksi diberlakukan setelah Korut melakukan uji coba nuklir ketiga. Korea Utara membatalkan perjanjian gencatan senjata dengan Korsel. Mereka juga mengancam akan melakukan serangan nuklir ke AS.

Televisi Korsel MBC melaporkan layanan surat kabar resmi negara Korut juga menjadi sasaran serangan siber. Sejumlah situs KCNA tidak dapat diakses. Surat kabar Rodong Sinmun yang memiliki pengalaman serangan situs disasar kembali dan baru beroperasi normal pada Kamis dan Jumat.

"Ini bukan rahasia AS dan Korsel yang merupakan rezim boneka AS secara masif melancarkan serangan siber untuk membatasi kegiatan dan sabotase," laporan KCNA yang dilansir Guardian.

Serangan itu dinilai insentif dan virus dibuat setiap hari. KCNA dan Rodong Sinmun akhir-akhir ini menuduh AS dan Korsel tengah bersiap perang. Korea Utara sendiri juga disebut-sebut berada dibalik serangan sejumlah situs instansi pemerintah an bisnis termasuk Bank Korea Selatan pada 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement