REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Tentara Suriah telah memperkuat pos-posnya di perbatasan dengan Lebanon, kata para saksi mata di wilayah utara Lebanon Wadi Khaled, Sabtu (17/3).
Para saksi mata mengatakan kepada Xinhua penguatan terjadi sepanjang hilir daerah Nahr Al Kabir yang memisahkan Lebanon dengan Suriah.
Pada Jumat, meriam-meriam Suriah menargetkan sekolah dan sebuah rumah di kota-kota Akkar, Qashlaq dan Hekr, Jannin, namun tidak meninggalkan korban dan hanya menyebabkan kerusakan material.
Damaskus mengumumkan pada Kamis bahwa pasukannya akan menembak ke Lebanon jika "geng-geng teroris" terus menyusup ke Suriah.
"Ini 36 jam terakhir, gerombolan teroris bersenjata telah menyusup ke wilayah Suriah dalam jumlah besar dari Lebanon," kata surat yang dikirim oleh Suriah kepada Kementerian Luar Negeri Lebanon.
Ia menambahkan bahwa "pasukan Suriah menunjukkan menahan diri dengan tidak menyerang geng-geng di dalam wilayah Libanon untuk mencegah mereka menyeberang ke Suriah, tetapi ini tidak akan berlangsung selamanya."
Presiden Lebanon Michel Suleiman mengatakan Sabtu bahwa stabilitas Lebanon tergantung "pada kita semua ... tidak mengirimkan gerilyawan ke Suriah dan tidak menerima mereka. Dia menambahkan bahwa "kita harus berkomitmen untuk netralitas."
Suleiman mengatakan ia telah bertugas tentara Lebanon dengan "penangkapan setiap militan berniat untuk berperang di Suriah, baik untuk oposisi atau tidak."