REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Usul AS untuk menyerahkan penjara Bagram kepada pemerintah Afghanistan dalam waktu satu pekan mendapat persetujuan dari Presiden Afghanistan, Hamid Karzai. Pernyataan itu disiarkan oleh Istana Presiden.
"Dalam satu percakapan telepon dengan Presiden Karzai, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, meminta waktu satu pekan bagi penyerahan seluruh Penjara Bagram kepada kedaulatan Afghanistan," kata pernyataan tersebut, yang diterima di Kabul, Ahad (17/3).
Kesepakatan tersebut telah dicapai setelah pernyataan keras Karzai pekan lalu atas penundaan militer AS untuk menyerahkan pusat penahanan yang memiliki nama negatif.
Karzai di dalam pernyataannya mengatakan penangkapan warga Afghanistan oleh orang asing yang memiliki pusat tahanan di Kabul adalah pelanggaran terhadap kedaulatan Afghanistan.
"Presiden Karzai setuju dengan tenggat waktu dan mengingatkan Menteri Hagel penyerahan telah ditunda beberapa kali pada waktu lalu dan saat ini penyerahan mesti terlaksana," pernyataan tersebut menekankan sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Penjara Bagram di Pangkalan Udara Bagram, milik militer AS yang berada 50 kilometer dari Kbul, dijadwalkan diserahkan kepada Pemerintah Afghanistan pada 9 Maret, saat kunjungan Hagel ke Afghanistan sebagai Kepala Pentagon.
Hanya saja program itu dibatalkan sehingga membuat Presiden Afghanistan tersebut mengeluarkan pernyataan keras.
Presiden Karzai telah menyerukan penyerahan dini pusat penahanan Bagram, tempat ratusan anggota Taliban dan Al Qaida dilaporkan telah ditahan oleh militer AS.