REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Aksi menentang kehadiran tentara Amerika Serikat (AS) di Irak terus digelar warga Wardak di provinsi Timur Afganistan. Kali ini mereka datang ke Kabul dan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan gedung parlemen Afghanistan.
Unjuk rasa yang berlangsung Sabtu (16/3) juga menuntut pelepasan sembilan penduduk Wardak yang ditangkap tentara AS beberapa waktu lalu. Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kabul, Jenderal Mohammed Zahir, mengatakan meski demonstrasi yang berlangsung secara besar-besaran, namun tetap tertib dan berlangsung damai.
“Demonstrasi berlangsung damai. Pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-AS,” papar Mohammed Zahir seperti dilansir dari alarabiya.net, Senin (18/3).
Penolakan tentara AS di Provinsi Wardak telah berlangsung sejak bulan lalu. Warga setempat menyatakan keresahannya karena Pasukan khusus AS tersebut sering melakukan pelecehan dan penyiksaan terhadap warga sipil Wardak.
Selain itu, beberapa warga yang menghilang diyakini telah diculik oleh tentara AS. Sembilan warga sipil, termasuk tujuh pengemudi truk dan dua guru sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.