REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan Kooprdinasi dan Urusan Kemanusian PBB (UN-OCHA) mengatakan, krisis pangan di Korea Utara (Korut) dalam skala mengkhawatirkan. Dua per tiga dari 24 juta populasi di negara itu mengalami gizi buruk.
UN-OCHA mengkhawatirkan kondisi gizi buruk semakin mengancam negara Pimpinan Kim Jong-un tersebut. Dikatakan lebih dari seperempat penderita gizi buruk adalah anak-anak. ''Sebanyak 2,8 juta anak-anak mengalami kelangkaan pangan. Ini mengkahawirkan.'' kata UN-OCHA, Ahad (17/3).
UN-OCHA menyampaikan laporan terakhir mengenai situasi sosial di Korut. Laporan tersebut disampaikan saat Ahad (17/3) di Markas Utama PBB, di New York, AS. Associated Press mengutip laporan tersebut dan terlansir dalam laman Huffington Post, Senin (18/3).
Juru Bicara PBB, Eduardo de Buey, mengatakan penyampaian laporan tidak terkait dengan situasi memanas di Semenanjung Korea. Kata dia, laporan tersebut hanya bermaksud rutinitas.
Buey menambahkan kewajiban internasional untuk melihat kondisi pangan di Korut.''Perbantuan haruslah netral. Tidak memihak pada entitas politik yang sedang berkembang di Semenanjung (Korea),'' Kata laporan tersebut.