Senin 18 Mar 2013 20:14 WIB

Ibu Negara Suriah Masih di Damaskus

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Suriah, Bashar al Assad, bersama istrinya, Asma Assad
Foto: AP
Presiden Suriah, Bashar al Assad, bersama istrinya, Asma Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Ibu Negara Suriah, Asma Assad, mengejutkan situasi domestik dan internasional melalui penampilannya pertama kali, sejak perang sipil terjadi di negeri tersebut. Asma tampil di Ibu Kota Damaskus, Ahad (17/3), seperti dilansir RusianTV.

Kemunculan Asma mengundang spekulasi mengenai situasi keamanan di negara tersebut. Sejak perang sipil merongrong kedudukan suaminya, Presiden Bashar al-Assad, Asma dikabarkan kabur ke negara sekutu Suriah, Rusia. Perempuan berdarah Inggris itu diungsikan oleh suaminya lantaran situasi yang tidak terkendali di Suriah.

Pemerintahan di Moskow menepis dugaan itu. Media internasional juga sempat memberitakan keberadaan perempuan 37 tahun itu berada di Lebanon. Ibu negara Suriah itu dikabarkan harus mengungsi lantaran sedang mengandung anaknya yang ke empat. Asma bersama tiga putranya dilarikan lantaran hendak melahirkan saat penghujung 2012 lalu.

Namun, hal itu termentahkan sendiri. Asma dikatakan berada di sisi suaminya sejak awal kecamuk melanda negerinya. Daily News and Analysis mengatakan keberadaan Asma di Damaskus untuk sebuah acara amal. ''Ibu Negara sedang menjadi tamu Hari Ibu. Ibu Negara juga menggalang dana untuk tunjungan sosial.'' Demikian tulis pernyataan Kepresidenan, dan dikutip DNA, Senin (18/3).

Asma dibesarkan di Acton, sebelah barat Kota London. Sebelum menikah dengan Assad tahun 2010, dia adalah seorang bankir. Asma juga menjadi punya status warga negara istimewa di Inggris. Eskalasi politik di Suriah dalam dua tahun terakhir membuat Pemerintah Inggris mencabut hak-hak istimewa Asma. Uni Eropa juga memasukkan Asma dalam daftar hitam dan dilarang berada di benua Biru itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement